Minggu (17/4) Puskopdit Bali Artha Guna menyelenggarakan Forum Pleno (Forum Ketua Pengurus, Ketua Pengawas dan Manajer se-BAG) yang bertempat di Ruang Pertemuan Lt. III. Forum ini dihadiri oleh para pengurus, pengawas dan manajer dari Puskopdit Bali Artha Guna serta 50 peserta dari 18 koperasi primer anggota. Forum Pleno dimulai dari pukul 10.20 Wita, diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai Gregorius (Manajer dari Kopdit Sumber Kasih Tangeb) dan selanjutnya forum dibuka secara resmi oleh Ketua Pengurus Puskopdit Bali Artha Guna, Antonius Wayan Puger.
Sesi pertama diisi dengan penyampaian hasil monitoring dan evaluasi (monev) tahun buku 2015 oleh Ketua Pengawas Puskopdit Bali Artha Guna, FX. Soenaryo. Ia menjelaskan rangkuman monev yang meliputi 5 aspek yaitu aspek hukum, aspek organisasi, aspek keuangan, aspek permodalan dan aspek manajemen. Yang diantaranya adalah masih terdapat primer yang belum mengurus Surat Ijin Usaha Simpan Pinjam, masih terdapat perbedaan untuk pembagian alokasi SHU yang ada di akta pendirian dengan realitanya, pengawasan belum secara kontinyu dilaksanakan, primer masih ada yang belum mengikuti Daperma, banyak primer yang belum menyiapkan regenerasi untuk lembaganya jika terjadi pengunduran karyawan, dan lain sebagainya.
Dilanjutkan dengan sesi kedua, penyampaian materi mengenai pajak oleh Paskalis Budy Hartono. Ia membagi ilmu yang diperoleh saat mengikuti Seminar dan Lokakarya Nasional Koperasi dan Pajak di Jakarta pada 23 Februari lalu. Budy menekankan bagaimana sikap kita bersama terhadap permasalahan pajak yang semakin hari kita rasakan semakin menekan. “Pajak memang merupakan hal yang sangat penting, tapi sekaligus sisi optimal atau sisi keadilannya sulit sekali menentukan yang pas itu seperti apa”, tegasnya. Dalam penyampaiannya, juga disambung sharing oleh I Ketut Jack Mudastra, Y. Gde Sutmasa dan Jerry Manurip yang juga mengikuti seminar dan loknas pajak tersebut.
Kemudian sesi terakhir, pemaparan mengenai suku bunga simpanan-pinjaman oleh Antonius Wayan Puger. Dalam pemaparannya juga ditunjukkan grafik keuangan dari tahun 2014 hingga sekarang. Grafik tersebut memperlihatkan bahwa terjadi penurunan pinjaman beredar sampai Maret 2016, sebaliknya terjadi pelonjakan simpanan. “Saya berharap nantinya agar kita berani mengambil sikap yang revolusioner untuk menyikapi hal ini”, ungkapnya. Selanjutnya para peserta juga menyampaikan pengalaman dan situasi yang dialami di koperasi primernya masing-masing serta memberikan masukan untuk bagaimana mengambil langkah bersama ke depannya.
Pukul 14.20 Wita, forum pleno ditutup langsung oleh Antonius Wayan Puger. “Terima kasih kami ucapkan kepada bapak/ ibu pengurus, pengawas dan manajer primer yang sudah hadir, nanti dalam waktu dekat juga akan kami laksanakan forum lanjutan terkait ini”, sambungnya. Kemudian dilanjutkan doa bersama yang dipimpin oleh Ni Komang Trisnawati (Manajer dari KSP Bhuana Kasih Babakan).