UPAYA MEMAHAMI MANAJEMEN PERKREDITAN – kredit lalai atau kredit macet bukan rahasia lagi dalam gerakan koperasi kredit Indonesia termasuk di Bali. Hampir semua primer anggota Puskopdit Bali Artha Guna menghadapi masalah yang sama yakni kredit macet.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya kredit macet. Salah satunya adalah melalui pendidikan dan pelatihan manajemen perkreditan. Puskopdit Bali Artha Guna sebagai wadah dari 22 primer anggota terpanggil untuk meminimalisir atau bahkan meniadakan masalah kredit macet tersebut. Untuk itu Puskopdit Bali Artha Guna menggelar Diklat Perkreditan Koperasi Sabtu 19 September 2015.
Materi pertama diisi oleh pemateri dari Bank Mandiri, Rama Nalia Mantik. Dalam acara yang diikuti 46 peserta ini, ia berbagi pengalaman dan wawawan bagaimana Bank Mandiri menangani peminjam dan mengelolanya agar selalu tepat waktu melunasi. Ia juga menyampaikan tentang bagaimana sistem database bersama di BI yang mengantisipasi peminjam bermasalah di satu bank tidak berulah di bank lain. Puskopdit juga sedang merancang sistem yang mirip seperti itu.
Sesi kedua diisi oleh Made Sumerta Dana, pemateri dari KJPP Adnan, Hamidi dan rekan. Ia berbagi ilmu tentang penilaian aset dan bisnis di Indonesia dan proses penilaian properti. Materi ini penting bagi Koperasi kredit untuk menakar nilai jaminan yang akan dipakai sebagai syarat pemberian pinjaman. Acara selesai pukul 13.30, terlambat setengah jam dari waktu yang ditentukan. Hal tersebut karena antusiasme peserta dalam mengikuti acara dan bertanya.