Key Performance Indicators atau KPI memiliki peranan penting bagi kemajuan suatu lembaga. Sebab lembaga dituntut memiliki visi dan misi yang jelas serta langkah praktis untuk merealisasikan tujuannya. Tidak sekadar itu saja, dengan adanya KPI lembaga bisa mengukur pencapaian performa kinerjanya. Menjawab kebutuhan tersebut, Puskopdit Bali Artha Guna menyelenggarakan Diklat Sistem Penggajian Berbasis Kinerja pada tanggal 28-29 Oktober 2017. Bertempat di Ruang Diklat Lt. III Kantor Puskopdit Bali Artha Guna, pelatihan ini diikuti oleh 33 peserta yang terdiri atas 17 primer anggota.
Hari Sabtu (28/10) acara dimulai pukul 10.00 Wita yang dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Pengurus Puskopdit Bali Artha Guna, Paskalis Budy Hartono. Dalam diklat ini, difasilitasi oleh narasumber tunggal yaitu Ketut Darma Jaya Kusuma. Sesi materi pertama diisi dengan pengenalan KPI. Ia memaparkan KPI adalah sejumlah indikator yang bisa dijadikan petunjuk untuk mengukur kinerja atau prestasi kerja dalam bidang atau pekerjaan tertentu. Ada tiga langkah untuk menentukan KPI, yaitu tetapkan dahulu sasaran atau tujuan yang harus dicapai, deskripsikan tujuan yang harus dicapai dan mengidentifikasi ukuran KPI.
Dilanjutkan sesi materi kedua, membahas mengenai benchmark KPI perusahaan multinasional. Dalam pemaparannya juga diberikan beberapa contoh penerapan KPI yang pernah ia lakukan selama bekerja di Astra. Kemudian sesi materi ketiga, dilanjutkan dengan teknik penyusunan KPI. Para peserta diajak untuk brain storming mengenai apa saja indikator-indikator yang akan dinilai dalam suatu jabatan pekerjaan tertentu. Misalkan untuk seorang Manajer, indikatornya meliputi SHU, pertumbuhan aset, pertumbuhan anggota, pinjaman beredar, kredit lalai dan lain sebagainya. Dalam indikator tersebut juga diberikan bobot berdasarkan dengan target yang telah disepakati.
Keesokan harinya, Minggu (29/10) agenda diklat adalah praktek KPI. Ketut Darma memberikan file excel mengenai penilaian karyawan kepada para peserta agar lebih mudah dipahami. Dalam file tersebut memuat KPI masing-masing jabatan di koperasi kredit, lengkap dengan deskripsi beserta formulanya. Selanjutnya acara diisi juga dengan sharing Putu Artawan dari Kopdit Swastiastu Singaraja. Ia memaparkan contoh KPI yang telah diterapkan di kopdit tersebut selama 1 tahun terakhir, yang mana bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Pengurus atau Manajer untuk diterapkan nantinya di kopdit primer masing-masing. Seusai pemaparan tersebut, pelatihan ini ditutup dengan sambutan Ketua Pengurus Puskopdit Bali Artha Guna, Antonius Wayan Puger.