Human Resources Development (HRD) atau yang biasa disebut dengan bidang sumber daya manusia merupakan bagian yang bertugas untuk mengatur dan mengembangkan sumber daya atau kemampuan pekerja yang ada dalam suatu lembaga. HRD bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen atau pencarian tenaga kerja, mulai dari mencari kandidat terbaik, melakukan sesi wawancara sampai proses penyeleksian. Seorang HRD juga bertanggung jawab penuh dalam pengelolaan dan penggalian kemampuan dari setiap tenaga kerja yang ada serta mengembangkan potensi para tenaga kerja ini melalui beberapa metode, seperti membuat penilaian kinerja karyawan serta memberikan pelatihan pengembangan dan keterampilan lain dalam dunia kerja.
Mengingat pentingnya peran dan tanggung jawab tersebut, maka Puskopdit Bali Artha Guna mengadakan pelatihan HRD pada tanggal 16-17 Oktober 2020 di Ruang Diklat Lt. III Kantor Puskopdit Bali Artha Guna. Pelatihan ini diikuti oleh 33 peserta dari 16 koperasi primer anggota dengan mematuhi protokol kesehatan dan physical distancing. Hari Jumat (16/10) acara dimulai pukul 08.45 Wita, diawali dengan doa selanjutnya dibuka secara resmi dengan sambutan oleh I Nyoman Marsina selaku Plt. Ketua Pengurus Puskopdit Bali Artha Guna.
Ni Komang Trisnawati hadir sebagai fasilitator diklat sesi I hingga sesi III. Pada sesi I mengenai “Overview Human Resources Management and Organization Development”, Bu Trisnawati menjelaskan peranan HRM serta kondisi yang harus dipenuhi organisasi agar high perform yaitu budaya yang berorientasi pada kinerja, rendahnya tingkat Good Employee Turn Over (GETO), tingkat kepuasan karyawan yang relative cukup tinggi, kaderisasi SDM yang berkualitas, efektifnya investasi yang berupa balas jasa dan pengembangan SDM serta proses seleksi karyawan serta evaluasi kinerja yang berbasis kompetensi.
Sesi II mengenai “Manpower Management” ditekankan pada produktivitas tim, seleksi tim dan interview calon tenaga kerja. Adapun alat ukur untuk Manpower yaitu rencana strategis, rencana operasi, diagram organisasi, lembar perencanaan tenaga kerja serta data pencapaian beberapa tahun sebelumnya. Pada sesi ini, juga dilaksanakan praktik rekrutmen dengan metode wawancara. Selanjutnya, sesi III mengenai “Employee Admissions and Induction” dijelaskan bagaimana komitmen kerja karyawan, komitmen target kerja dan induksi budaya organisasi.
Keesokan harinya, Sabtu (17/10) Antonius Ari Wijaya hadir sebagai fasilitator diklat sesi IV dan V. Pada sesi IV mengenai “People Development”, Pak Ari menjelaskan Budaya Organisasi (Lentera Hati) yang bertujuan membangun Corporate Value & Culture, menstimulasi sikap mental positif sebelum memulai pekerjaan dan membiasakan karyawan mengungkapkan pendapat di depan umum. Bahan Lentera Hati berisikan kalimat-kalimat motivasi peserta dari berbagai sumber kemudian disharingkan. Pak Ari juga menjelaskan instruksi kerja serta metode pengembangan diri.
Pada sesi V mengenai “Performance Management”, Pak Ari menjelaskan Individual Performance Plan (IPP), Penilaian Kinerja serta Coaching & Counseling. IPP atau Target Kerja merupakan acuan yang telah disepakati antara atasan dan bawahan untuk mengukur performance bawahan dengan target yang telah ditetapkan dalam 1 (satu) tahun berjalan. Adapun tujuan dari Pengarahan (Coaching) adalah untuk mengembangkan kemampuan bawahan agar tetap berprestasi. Sedangkan tujuan dari Bimbingan (Counseling) adalah untuk membantu pengembangan kepribadian dan pemecahan masalah. Dengan berakhirnya sesi tersebut, Diklat HRD pun usai dan ditutup dengan sambutan oleh I Nyoman Marsina serta doa bersama.