Seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi, yang telah membawa dampak besar bagi sektor keuangan termasuk Koperasi Kredit. Terkait dengan kondisi ini, tidak sedikit koperasi yang mengalami kesulitan khususnya dalam pemasaran atau penyaluran kredit sehat kepada anggota. Koperasi telah memberikan kebijakan-kebijakan guna meningkatkan penyaluran kredit kepada anggota, salah satunya berupa program gebyar dan penurunan suku bunga. Namun, kebijakan ini ternyata belum berjalan sesuai harapan dari Pengurus koperasi.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, maka Puskopdit Bali Artha Guna mengadakan Diklat Marketing Kredit dengan mengundang mitra dari Bank Mandiri dan Bank BRI untuk sharing tentang strategi atau kebijakan marketing kredit yang diberikan oleh bank tersebut kepada nasabah-nasabahnya yang selanjutnya bisa dijadikan acuan atau tolak ukur bagi Pengelola koperasi. Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 21 Januari 2023 di Ruang Diklat Lt. III Kantor Puskopdit Bali Artha Guna dan dihadiri oleh 47 peserta meliputi Manajer dan karyawan dari 17 primer anggota.
Acara dimulai pukul 09.15 Wita, diawali dengan doa bersama selanjutnya acara dibuka secara resmi dengan sambutan dari Wakil Ketua Pengurus Puskopdit Bali Artha Guna, I Ketut Murdana. Sesi pertama mengenai Strategi Bisnis dan Kebijakan Marketing Kredit UMKM Bank Mandiri disampaikan oleh Pande Made Toni Oktiana, yang didampingi Riski Agustiningrum. Pemaparannya terbagi atas Filosofi Perkreditan, Overview Bisnis Mikro dan Strategi Bisnis. Beliau menjelaskan pemberian kredit harus didasarkan pada risk acceptance criteria yang jelas dan pertimbangan nasabah mampu mengembalikan kredit dalam kondisi ekonomi normal ataupun kurang baik (going concern in good time and bad time).
Pada poin Overview Bisnis Mikro dijabarkan mengenai Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Segmentasi Kredit di Bank Mandiri, Issues Utama Kredit Mikro dilihat dari Aspek Operasional, Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Monitoring hingga Tools Monitoring. Selanjutnya pada poin Strategi Bisnis, beliau menjelaskan Strategi Pertumbuhan Kredit yang meliputi Penetapan Segmentasi Market, Profiling Target Market, Penguatan People & Organisasi serta Pengembangan Channel Akuisisi. Dijabarkan pula Sumber Booking Kredit Mikro, Penyaluran Kredit Skema Aliansi, Strategi Akuisisi – Pola door to door dan Top Up hingga Kunci Sukses Bisnis Mikro.
Pada sesi kedua mengenai Strategi Marketing Kredit BRI, disampaikan oleh Aisia Ulfa. Dengan tagline Tumbuh Tangguh, Aisia memaparkan Aspirasi BRIVO 2.0 Segmen SME meliputi Digital Attacker, B2B Ecosystem Platform, SME Mobile Apps, BRI RM of the Future, Power-up Medium SME serta Value Chain Business. Sumber Pipeline Pinjaman SME yang mencakup Close Loop Payment Ecosystem (CLPE), Member Get Member (MGM), MoU dengan Asosiasi, Nasabah Lunas Putus, Nasabah Naik Kelas serta Value Chain. Pada akhir pemaparannya, Aisia juga berbagi Strategi Peningkatan Pinjaman Small Business yang meliputi penyediaan hot prospek yang cukup dan berkualitas, disiplin eksekusi serta perbaikan Loan at Risk dan Kualitas Kredit.