Diklat Manajemen Keuangan Koperasi 2021

SPEAK YOUR MIND

Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari koperasi. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang manajemennya. Apabila organ-organ dalam manajemen ini memiliki kejujuran, kecakapan dan giat dalam bekerja maka besar kemungkinan koperasi akan maju pesat. Tetapi sebaliknya, apabila manajemen dalam koperasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya, tentulah koperasi tidak akan bisa mencapai tujuannya.

Manajemen keuangan koperasi sebagai bagian dari manajemen koperasi sangat terkait dengan masalah kesejahteraan anggota. Hal itu sejalan dengan tujuan normatif manajemen keuangan yaitu meningkatkan kesejahteraan para anggota yang juga merupakan tujuan utama dari pendirian koperasi. Untuk itu Puskopdit Bali Artha Guna memandang perlu menyelenggarakan pelatihan Manajemen Keuangan Koperasi.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18-19 Juni 2021 di Ruang Diklat Lt. III Kantor Puskopdit Bali Artha Guna yang diikuti oleh 33 peserta dari 16 koperasi primer anggota dengan mematuhi protokol kesehatan. Hari Jumat (18/6) acara dimulai pukul 08.45 Wita, diawali dengan doa selanjutnya dibuka secara resmi dengan sambutan oleh Wakil Ketua Pengurus Puskopdit Bali Artha Guna, I Ketut Murdana.

Paulina Ni Kadek Verdela C. hadir sebagai fasilitator sesi I memaparkan “Laporan Arus Kas Koperasi”. Verdela menjelaskan bahwa arus kas atau yang biasa disebut “Cash Flow” merupakan arus uang masuk dan keluar pada suatu entitas (koperasi) selama satu periode tertentu. Arus kas dapat dikelompokkan berdasarkan 3 bagian yaitu aktivitas operasional, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan/modal. Dijelaskan juga metode pelaporan arus kas ada 2 yaitu metode langsung dan metode tidak langsung, dilanjutkan dengan contoh penerapannya.

Sesi II mengenai “Teknik Pembagian SHU pada Koperasi” dipaparkan oleh Lidwina Ayu Kusuma Dewi. Lidwina menyampaikan bahwa SHU merupakan pendapatan koperasi yang didapatkan selama satu tahun buku dikurangi dengan biaya-biaya, penyusutan, termasuk pajak dalam satu tahun buku. Untuk persentase pembagiannya, sesuai dengan yang telah diputuskan oleh RAT sebelumnya atau sesuai dengan AD/ART/Peraturan Khusus. Terdapat beberapa cara penentuan balas jasa simpanan yang digunakan oleh koperasi, yaitu dibagi sama rata, berdasarkan persentase modal dan berdasarkan bulan saham. Kemudian dijelaskan juga secara rinci mengenai balas jasa pinjaman serta perhitungannya masing-masing.

Sesi III kembali diisi oleh Paulina Ni Kadek Verdela C. mengenai “Teknik Penghitungan Balas Jasa Simpanan dan Pinjaman”. Pada sesi ini peserta melakukan praktik mengerjakan contoh penghitungan balas jasa simpanan dan penghitungan jasa pinjaman anggota. Keesokan harinya, Sabtu (19/6) Antonius Wayan Puger hadir sebagai fasilitator sesi IV memaparkan “Analisis Sumber Dana dan Penggunaan Dana”. Pak Puger menunjukkan bagaimana sebenarnya struktur keuangan KSP yang efektif kepada para peserta. Selanjutnya dijelaskan cara mengetahui sumber dan penggunaan dana berdasarkan LKSB.

Pada akhir sesi, peserta juga diajak menghitung mana yang termasuk sumber dana dan penggunaan dana berdasarkan LKSB primer masing-masing. Dengan berakhirnya sesi tersebut, Diklat Manajemen Keuangan Koperasi pun usai dan ditutup dengan sambutan oleh I Ketut Murdana serta doa bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *